Rabu, 31 Mei 2017

Contoh Tugas Sosiologi

TMP Pusara Bhakti Bulan Gebang
Taman makam Pahlawan
 
His name is TMP Pusara Bhakti Bulan Gebang, the location is not in the middle of urban areas, precisely in Batu Aji, next to Campus Putra Batam. The place of this Hero's tomb is very empty of visitors. Too bad. Though it's the only Hero's tomb in Batam. Perhaps because of the existence of this Tomb has not been known by the public, or in their minds say, who is the heir of Batam this hell? Understandably the population of Batam is an average migrant who migrate. The one from Java may be more familiar with Prince Diponegoro, RA. Kartini, Acehnese more familiar with Cut Nya 'Dien, Teuku Umar, dllan message ...

Sure, just a few of the hero's body buried in this TMP. Maybe this is also the factor why this TMP is empty of visitors. In fact, this TMP can be used as a tourist attraction, especially for students who want to know the history of the struggle of the people of Batam.

The historian of Riau Archipelago, Aswandi Syahri confirmed, that there are many names who serve meritorious red and white kibar in Riau Islands. "Yusuf Kahar is one of those forgotten names,"
"Yusuf Kahar is the name of the road that runs from the intersection of four near the Grand Mosque and culminates in the intersection between Jalan Diponegoro and Jalan S.M. Amin near the Regional Building, right? "

Together with Raden Sunaryo whose name is also immortalized as the name of the road segment in Tanjungpinang, Yusuf Kahar is one of the figures closely related to the history of maintaining the proclamation of independence August 17, 1945 and efforts to raise red and white in the Riau Islands.


Namanya TMP Pusara Bhakti Bulan Gebang, lokasinya memang tidak berada di tengah perkotaan, tepatnya di Batu Aji , di samping Kampus Putra Batam . Tempat makam Pahlawan ini sangatlah sepi pengunjungnya. Sayang sekali. Padahal itu makam Pahlawan satu-satunya di Batam. Mungkin dikarenakan keberadaan Makam ini belum dikenal oleh masyarakat, atau dalam benak mereka berkata, emang siapa sih pahlawan Batam ini? Maklum penduduk Batam ini rata-rata adalah pendatang yang merantau. Yang dari Jawa mungkin lebih mengenal Pangeran Diponegoro, RA. Kartini, pendatang Aceh lebih lebih mengenal Cut Nya’ Dien, Teuku Umar, dll.an pesan...

Memang sih, baru beberapa jasad pahlawan yang dikebumikan di TMP ini. Mungkin ini juga yang menjadi faktor mengapa TMP ini sepi dari pengunjung. Padahal, TMP ini bisa dijadikan obyek wisata, terutama bagi para pelajar yang ingin mengetahui sejarah perjuangan rakyat Batam.

Sejarawan Kepulauan Riau, Aswandi Syahri membenarkan, bahwasanya ada banyak nama yang berjasa mempertahankan kibar merah-putih di Kepulauan Riau. “Yusuf Kahar adalah satu dari sekian nama yang terlupa,”
“Yusuf Kahar itu nama jalan yang membentang dari simpang empat dekat Mesjid Raya dan berujung pada persimpangan antara Jalan Diponegoro dan Jalan S.M. Amin dekat Gedung Daerah ‘kan?”

Bersama Raden Sunaryo yang namanya juga diabadikan sebagai nama ruas jalan di Tanjungpinang, Yusuf Kahar adalah salah satu tokoh yang erat kaitannya dengan sejarah mempertahankan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan upaya-upaya mengibarkan merah putih di Kepulauan Riau.

Barelang Bridge

   Barelang Bridge is one of the names that is very familiar to the people of Batam. Not only residents on the island of Batam, but also for the local tourists and tourists from abroad. The location of the Barelang Bridge is only about 20 kilometers away from the center of Batam, Riau Islands Province, in Indonesia. Barelang Bridge also consists of about 6 bridges that connect the fruit of a large island and also some small islands that are also included in the Riau Islands Province.

The name of Barelang Bridge is also an extension of Batam Rempang and also Galang. Batam is a City, Rempang is a village whereas Galang is a district. This one bridge was built around 1992 and also completed around 1998, the initiator of this bridge is Mr B.J Habibie who at the time served as State Minister of Research and Technology.
The construction of this one bridge costs about Rp 400 billion. Costs that are used to look very comparable if we are seen from the grandeur and also the bridge building constructor that stands very sturdy until now. This bridge has a length of about 2,264 meters. This bridge also consists of about six series of bridges which in each are also given a name with the name of the kings who at that time had reigned when the era of the Riau Malay Kingdom around the 15th century to 18 AD.

Jembatan Barelang ini merupakan salah satu nama yang sangat tidaklah asing lagi bagi masyarakat Kota Batam. Bukan cuma penduduk pada Pulau Batam, tetapi juga bagi para turis-turis lokal dan juga turis dari mancanegara. Lokasi tempat Jembatan Barelang ini hanya terletak kurang lebih sekitar 20 kilometer saja jika dari pusat Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, di Indonesia.
Jembatan Barelang ini juga terdiri dari sekitar 6 buah jembatan yang saling menghubungkan buah pulau yang besar dan juga beberapa pulau-pulau yang berukuran kecil yang juga termasuk di Provinsi Kepulauan Riau. Nama Jembatan Barelang ini juga merupakan sebuah kepanjangan dari Batam Rempang dan juga Galang. Batam merupakan Kota, Rempang merupakan desa sedangkan Galang merupakan sebuah kecamatan.
Jembatan yang satu ini dibangun sekitar tahun 1992 dan juga selesai sekitar tahun 1998, pemrakarsa jembatan ini ialah Bapak B.J Habibie yang pada waktu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan juga Teknologi. Pembangunan jembatan yang satu ini menghabiskan biaya pembangunan sekitar Rp 400 miliar. Biaya yang digunakan memang tampak sangatlah sebanding apabila kita dilihat dari kemegahan dan juga sstruktur bangunan jembatan yang berdiri sangat kokoh hingga sampai sekarang ini.

Jembatan ini memilki panjang sekitar 2.264 meter. Jembatan ini juga terdiri dari sekitar enam rangkaian jembatan yang pada masing-masingnya juga diberikan nama dengan nama para raja yang pada saat itu pernah berkuasa ketika zaman Kerajaan Melayu Riau sekitar abad 15 hingga 18 Masehi.